RESUME MATERI PKKMB DAY 1


 MATERI 1 

Tema : Pembinaan Gerakan Nasional Revolusi Mental dan Anti Intoleransi 

Pembicara pertama Yudi Latif, MA ,, ph.D - Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indinesia 

Buku yang dikarang oleh sarjana Belgia yang bernama David Van Reybrouck berjudul "Revolusi: Indonesia and the Birth of the modern world" yang mengatakan dalam buku itu Indonesia adalah bangsa pelopor, Indonesia adalah negara pertama yang mendeklarasikan kemerdekaannya pasca perang dunia kedua, dan kemerdekaan Indonesia adalah template model dasar baik gerakan dekolonisasi bagi bangsa bangsa diAsia - Afrika dan latin Amerika 

Bukan hanya itu Reybrouck menyebut Indonesia tidak saja sebagai pelopor tapi juga penggalang solidaritas dan kerja sama negara negara bekas jajahan melalui inisiatifnya menyelenggarakan konferensi Asia Afrika tanpa konferensi tidak a kan terbentuk solidaritas pan arabisme dan pan afrikanisme

Sepulang dari bandung Gamal Abdul Nasser pemimpin Mesir dengan semangat menkonferensi asia Afrika kepimpinan dunia baru dan memiliki inspirasi untuk menasionalisasi terusan Suez sebagai katalis bagi pembentukan uni eropa, tanpa Indonesia uni eropa tidak terbentuk begitu kebangkitan Afrika gerakan Anti-Apartheid yang nanti melahirkan tokoh terpenting Nelson Mandela

sering mengutip sejarahwan dari Inggris namanya HG Wells dan sering kali melontarkan pertanyaan retoris,, apa yang membentuk kebesaran suatu bangsa?,,apa yang menentukan kebesaran suatu bangsa

Dia menjawab kebesaran suatu bangsa menjadi ditentukan oleh seberapa luas wilayahnya dan seberapa banyak penduduknya tapi ditentukan oleh kualitas mental dan karakter.

Bagaimana cara kita membangun karakter bersama yaitu pertama kita terbiasa mengembangkan jaring jaring konektivitas, jaring jaring pergaulan, yang ke dua kita harus mengembangkan jaring jaring inklusivitas kesetaraan akses. 

faktor yang paling mempengaruhi kemajuan suatu bangsa adalah faktor Human Capital

konektivitas dan inklusivitas itu yang disebut dengan "BHINEKA TUNGGAL IKA"

Konektivitas dan inklusivitas perlu di ikat oleh ikatan nilai bersama

ada 2 kunci yang pertama konektivitas,  yang kedua inklusivitas


MATERI 2

Tema : Indonesia Emas 

Pembicara/ Narasumber Dr. Ginanjar Rahmawan 

Yang harus di siapkan yang pertama, ubah mindset, kedua tingkatkan skillset, ketiga siapkan toollsest  Dan berpikir secara kritis 

Generasi emas yang diharapkan adalah generasi yang punya value 

Setiap orang memiliki value yang berbeda beda


MATERI 3

Tema : UNUSA dalam Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka

 landasan hukum yang kita ikuti mulai dari UUD sampai dengan Keperaturan Mentri

 Menjadi lembaga pendidikan yang terkemuka dan unggul diasean berjiwa wirausaha 

VISI MISI UNUSA

Diunusa kita mempunyai maelstone(tahapan untuk pencapaian kemana unusa akan dibawa)


MATERI 4

Tema : Strategi Menumbuhkan Critical Thinking Ability untuk Menemukan 

Solusi Terbaik

sesuatu hal akan menjadi mudah kalo kita sering bertanya 

ketika kita tidak bertanya itu akan menjadi hal biasa, ketika kita tidak bertanya kita tidak akan memulai untuk berpikir 

Critical Thinking in Your Life

1. personal life, apa makanan yang sehat untuk saya?, semangka apakah harus selalu bulat? 

2. Professional Life, bagaimana meningkatkan nilai program saya? 

3. Academic Life, apa inti dari buku yang sudah saya baca?

4. Spiritual Life, how do these leachings apply to my life?, mengapa orang bisa berbeda dengan apa yang dia katakan? 

Why is CRITICAL THINKING Important? 

1. Helps to improve decision making. 

2. it enhances problem-solving ability.

3. refine your reseacrh skills

4. polishes your creativity 

5. stimulates curiosity

Siapkan kemampuan mu

1. Aktif belajar, selalu mencari jawaban sebagai jalan baru, mencari solusi atas permasalahan

2. Open minded, ada banyak kemungkinan jawaban dari satu persoalan?, kita bisa salah?, try and approach problems from a different perspective

3. Pisahkan emosi dan fakta, "Thinking" and "feeling" are not the same 

4. Jangan diselesaikan dengan logika umum, 2+2 = 5 Incorred


MATERI 5

Tema : Upaya pencegahan dan dampak penyalagunaan narkoba di lingkungan mahasiswa 

Indonesia darurat narkoba 

1. Geografi yang terbuka menyebabkan narkoba mudah masuk dan menyebar diseluruh wilayah indonesia 

2. demografis yang sangat besar (255 juta jiwa) menjadi pasar potensial peredaran gelap narkoba 

3. peredaran gelap narkoba bukan hanya menyasar orang dewasa dan remaja, melainkan juga anak-anak 

4. kerugian akibat penyalahgunaan narkoba sekitar 63,1 triliun rupiah(biaya privat dan sosial)

5. sistem penegakkan hukum yang belum mampu memberikan efek jera kepada penjahat narkoba 

6. modus operandi dan variasi jenis narkoba yang terus berkembang 

7. lapas yang bertransformasi menjadi pusat kendali peredaran gelap narkoba 

8. narkoba sebagai mesin pembunuh massal yang merusak manusia terutama fungsi kerja otak 

yang menjadi isu besar bahwa kasus narkoba merupakan 3 isu yang terbesar dinegara indonesia 

contohnya korupsi, narkotika, terorisme 

Tujuan UU No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika 

1. Menjamin ketersediaan narkotika untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan IPTEK 

2. Mencegah, melindungi dan menyelamatkan bangsa indonesia dari penyalagunaan narkotika 

3. Memberantas perbedaan gelap narkotika dan prekursor narkotika  

4. Menjamin pengaturan upaya rehabilitasi medis dan sosial bagi penyalahguna dan pecandu narkotika 

yang terkait dengan narkotika salah satu kuncinya pengembangan ilmu pengetahuan dan kepentingan medis 

Angka prevalansi adalah angka rata rata

ADIKSI merupakan penyakit otak kronis bersifat kambuhan, yang ditandai dengan pencarian dan penggunaan narkoba secara terus menerus, Adiksi disebut juga ketergantungan /kecanduan 


MATERI 6

Tema : Mahasiswa Berkarakter dengan Anti Kekerasan Seksual, Anti 

Perundungan, Anti Perilaku Menyimpang, dan Sehat Mental

Generasi Asyik tanpa Mengusik

kata kunci 

1. Benar atau salah soal bullying 

2. Perundungan adalah semua perbuatan yang bertujuan untuk merendahkan orang lain dan dilakukan oleh seseorang yang punya kuasa 

Empat posisi dalam bullying 

1. pelaku (inferlority- tidak pede, kompensasi jadi agresi, awalnya korban 

2. korban (inferlority- tidak pede, akibat dari trauma, bisa jadi pelaku)

3. penonton ( bystander : netral, acuh, cuek, tidak mau berkonflik, memilih diam)

4. penolong (berpihak pada korban, pasif : membantu secara diam diam, aktif : menengahi)

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MY DIGITAL PORTOFOLIO DAY 4

RESUME PKKMB FAKULTAS DAY 3